Climate Guardians, Put the Ocean First
- sahabat laut indonesia
- Jun 6, 2024
- 2 min read
Penulis : Ranny Supusepa
Editor : Alfi Widoretno
Menjaga lingkungan tak dapat dilakukan secara sendiri, tapi membutuhkan keterlibatan semua komponen masyarakat. Termasuk juga, para pengungsi.
Kolaborasi antar lembaga, komunitas, hingga pengungsi diharapkan mampu ketahanan ekosistem dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, sosialisasi dan kegiatan edukasi akan dapat terus dilakukan secara kontinyu bersamaan dengan berbagai kegiatan kolaborasi multipartit.
Salah satu yang mendorong kepedulian lingkungan ini adalah kolaborasi Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dengan Sahabat Laut Indonesia dalam kegiatan Tanam Bibit dan Bersih Hutan Bakau Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara dengan tema “CLIMATE GUARDIANS, PUT THE OCEAN FIRST”, yang digelar untuk memperingati Hari Laut Sedunia 2023.


IOM merupakan organisasi antar pemerintah terkemuka di bidang migrasi dan bekerja erat dengan mitra pemerintah, antar pemerintah, dan non-pemerintah. IOM berdedikasi untuk mempromosikan migrasi yang manusiawi dan tertib demi kepentingan semua orang dengan memberikan layanan dan nasihat kepada pemerintah dan para migran.
Menurut statistik IOM per Mei 2023, ada 7.072 pengungsi yang berada di bawah perawatan IOM di Indonesia, 1.688 di antaranya tinggal di wilayah Jabodetabek. Pengungsi saat ini merupakan bagian dari populasi di Indonesia. Setelah terpapar berbagai pengalaman negatif, menetap sementara di negara tanpa akses penuh terhadap hak-hak mereka dan menghadapi masa depan yang tidak pasti, mereka rentan dalam banyak aspek dan berisiko lebih besar terhadap masalah psikososial. Pembentukan kegiatan rutin, seperti kegiatan kolaboratif dengan komunitas tuan rumah lokal dapat berkontribusi pada kesejahteraan mereka dan pengembangan tujuan masa depan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam konteks ini adalah kegiatan kolaboratif untuk memastikan bahwa komunitas tuan rumah dan pengungsi dapat hidup rukun, bebas dari prasangka, dengan memperkuat sosial budaya mereka dalam perspektif hak asasi manusia, dan menjadikannya berkelanjutan di bawah payung kohesi sosial.
"Mereka bisa berbagi lingkungan di mana mereka memperkuat hubungan sosial mereka, mengembangkan ikatan baru, dan mengenal ruang hidup masing-masing. Mereka juga mengalami komunikasi dengan individu dari budaya yang berbeda, mengatasi kendala bahasa, berkolaborasi, dan menggunakan waktu mereka secara produktif," disampaikan oleh IOM.
Sahabat Laut Indonesia adalah gerakan masyarakat pecinta laut indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat atas pentingnya laut bagi kehidupan manusia. Hubungan laut dengan masyarakat indonesia dapat mencakup beberapa isu termasuk pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Ketiga isu tersebut dikemas melalui kegiatan ekowisata laut yang merupakan filosofis mendasar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Sahabat Laut Indonesia.
"Mimpi kami adalah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk peduli akan laut, sehingga laut dan masyarakat Indonesia dapat hidup berdampingan secara selaras demi generasi mendatang," kata Perwakilan SLI, Eva.
Comments